BeritaTeknologiTutor Tekno

Fakta Mengejutkan DeepSeek AI yang Mengguncang Pasar Saham Amerika

32
×

Fakta Mengejutkan DeepSeek AI yang Mengguncang Pasar Saham Amerika

Share this article

bergas media – Kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) bernama DeepSeek baru-baru ini mencuri perhatian dunia. Dikembangkan di Hangzhou, China, DeepSeek langsung menjadi perbincangan internasional setelah meluncurkan teknologi unggulannya, DeepSeek R1. Bukan sekadar peluncuran biasa, kehadiran DeepSeek mengguncang pasar saham Amerika Serikat.

Daftar Isi

  1. Pengantar: Fenomena DeepSeek dan Dampaknya
  2. Asal Usul DeepSeek: Inovasi dari China
  3. Biaya Pengembangan Rendah: Tantangan bagi Industri Teknologi AS
  4. Mengatasi Hambatan Ekspor Chip AS: Keunggulan DeepSeek R1
  5. Krisis di Pasar Saham: Dampak Langsung pada Nvidia
  6. Respons Amerika: Trump dan Masa Depan Teknologi
  7. Serangan Siber: Kontroversi di Tengah Popularitas
  8. Kesimpulan: Pelajaran dari DeepSeek untuk Dunia Teknologi

1. Pengantar: Fenomena DeepSeek dan Dampaknya

Pada tanggal 27 Januari 2025, pasar saham Amerika Serikat terguncang hebat akibat peluncuran teknologi kecerdasan buatan asal Hangzhou, China, bernama DeepSeek. Dalam satu hari, kapitalisasi pasar perusahaan seperti Nvidia menyusut hingga USD 600 miliar (setara dengan 9.731,7 triliun rupiah).

DeepSeek langsung menjadi topik pembicaraan global. Teknologi ini tidak hanya menantang nama besar seperti ChatGPT (OpenAI), Gemini, dan Meta AI, tetapi juga mengubah cara dunia melihat dominasi teknologi Amerika.


2. Asal Usul DeepSeek: Inovasi dari China

DeepSeek didirikan oleh Liang Wenfeng, seorang mantan manajer dana lindung nilai yang kini fokus pada kecerdasan buatan. Perusahaan ini lahir hanya setahun sebelum mengguncang dunia teknologi. Dengan nama besar High-Flyer Fund sebagai pendukung, Liang berhasil menciptakan model AI dengan biaya efisien namun berkinerja tinggi.

Keputusan Liang untuk menciptakan DeepSeek berakar pada visinya untuk membuat teknologi yang bisa diakses secara global, tanpa perlu biaya besar. Dalam waktu singkat, perusahaan ini meluncurkan beberapa model AI yang langsung menarik perhatian dunia.

Baca Juga : DeepSeek AI Guncang Pasar Saham AS


3. Biaya Pengembangan Rendah: Tantangan bagi Industri Teknologi AS

DeepSeek menciptakan kejutan dengan model basis AI-nya, DeepSeek R1, yang hanya menghabiskan biaya pengembangan sebesar USD 5,6 juta. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pengeluaran perusahaan teknologi besar Amerika yang mencapai ratusan juta hingga miliaran dolar untuk proyek serupa.

Efisiensi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor Amerika, karena perusahaan seperti Nvidia dan OpenAI mungkin kehilangan daya saing dalam menghadirkan teknologi AI dengan biaya lebih rendah. Pendekatan DeepSeek membuka jalan baru dalam persaingan global kecerdasan buatan.


4. Mengatasi Hambatan Ekspor Chip AS: Keunggulan DeepSeek R1

Salah satu faktor keberhasilan DeepSeek adalah kemampuannya melewati pembatasan ekspor chip dari Amerika Serikat ke China. DeepSeek menggunakan teknologi open-source, yang memungkinkan pengembang AI di seluruh dunia untuk memanfaatkannya tanpa batasan besar.

Sejak 2020, pemerintah Amerika telah memberlakukan tiga gelombang pembatasan ekspor chip ke China atas alasan keamanan nasional. Namun, DeepSeek berhasil membuktikan bahwa mereka dapat menciptakan teknologi mutakhir meski berada di bawah tekanan regulasi internasional.


5. Krisis di Pasar Saham: Dampak Langsung pada Nvidia

Dampak terbesar dari peluncuran DeepSeek R1 dirasakan oleh perusahaan chip Amerika, Nvidia. Harga saham Nvidia anjlok 17% dalam satu hari, mencatatkan kerugian pasar senilai USD 589 miliar. Ini merupakan penurunan terbesar yang pernah dialami Nvidia sejak pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

Selain itu, indeks teknologi lainnya seperti S&P 500 dan Nasdaq 100 juga mencatatkan penurunan masing-masing 1,5% dan hampir 3%. Investor global bereaksi cepat terhadap kabar ini, dengan menjual saham di sektor teknologi yang mereka anggap rentan terhadap dampak DeepSeek.

Baca Juga : “DeepSeek AI” Revolusioner dari China yang Guncang Pasar Saham Global


6. Respons Amerika: Trump dan Masa Depan Teknologi

Presiden AS, Donald Trump, menganggap peluncuran DeepSeek sebagai “peringatan keras” bagi industri teknologi Amerika. Menurut Trump, keberhasilan China dalam mengembangkan teknologi AI dengan biaya rendah harus menjadi motivasi bagi perusahaan Amerika untuk tetap kompetitif.

“Kita perlu fokus pada inovasi yang efisien,” kata Trump. Ia percaya bahwa Amerika, dengan sejarah panjang dalam menciptakan teknologi terdepan, mampu bangkit dan bersaing. Pernyataan ini mengisyaratkan perlunya investasi besar dalam R&D untuk menjaga dominasi global Amerika di bidang teknologi.


7. Serangan Siber: Kontroversi di Tengah Popularitas

Di tengah popularitasnya, DeepSeek menghadapi serangan siber yang mencoba mengganggu operasinya. Akibatnya, perusahaan membatasi pendaftaran pengguna baru untuk sementara waktu. Namun, pengguna yang sudah terdaftar masih dapat menikmati layanan DeepSeek R1 tanpa gangguan.

Langkah ini memunculkan spekulasi bahwa serangan siber mungkin datang dari pihak yang merasa terancam oleh keberhasilan DeepSeek. Meski demikian, hal ini tidak menghentikan DeepSeek untuk terus meraih popularitas, terutama di pasar Amerika.

Baca Juga : Apa itu DeepSeek AI


8. Kesimpulan

DeepSeek bukan hanya sebuah inovasi teknologi, tetapi juga simbol dari perubahan dinamika kekuatan teknologi global. Dengan biaya pengembangan rendah, pendekatan open-source, dan keberhasilan mengatasi hambatan regulasi, DeepSeek menunjukkan bahwa inovasi tidak lagi hanya berasal dari Amerika atau Eropa.

Dampaknya terhadap pasar saham Amerika dan pergeseran paradigma dalam pengembangan AI menjadi pelajaran penting bagi dunia teknologi. Pertanyaan utamanya kini adalah: apakah perusahaan Amerika dapat belajar dari pendekatan DeepSeek dan tetap relevan di tengah persaingan global? Waktu akan menjawab.