bergasmedia – Emas adalah salah satu komoditas berharga yang menjadi indikator ekonomi suatu negara. Berdasarkan data terbaru, cadangan emas dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 50.000 ton.
Indonesia sendiri memiliki cadangan emas sekitar 2.600 ton, yang setara dengan 5 persen dari keseluruhan cadangan dunia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara pemilik cadangan emas terbesar ke-6 di dunia.
Negara dengan cadangan emas terbesar di dunia adalah:
- Amerika Serikat – 8.133,5 ton
- Jerman – 3.355,1 ton
- Italia – 2.451,8 ton
- Prancis – 2.436,2 ton
- Rusia – 2.299,2 ton
- Indonesia – 2.600 ton
Cadangan emas ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi global dan mendukung kebijakan finansial yang lebih solid.
Perusahaan Tambang Emas Terbesar Dunia dan Produksinya
Beberapa perusahaan tambang emas terbesar dunia yang berkontribusi terhadap pasokan emas global meliputi:
- Newmont Corporation (AS) – Produksi tahunan sekitar 5,9 juta ons emas.
- Barrick Gold Corporation (Kanada) – Produksi sekitar 4,1 juta ons emas.
- AngloGold Ashanti (Afrika Selatan) – Produksi lebih dari 3 juta ons emas.
- Polyus Gold (Rusia) – Produksi lebih dari 2,8 juta ons emas.
- Gold Fields (Afrika Selatan) – Produksi sekitar 2,4 juta ons emas.
Di Indonesia sendiri, PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah dua perusahaan tambang terbesar yang menghasilkan emas dalam jumlah besar.
- PT Freeport Indonesia (anak perusahaan Freeport-McMoRan AS) – Menghasilkan sekitar 1,3 juta ons emas per tahun.
- PT Amman Mineral Nusa Tenggara – Menghasilkan sekitar 400.000 ons emas per tahun.
Presiden Prabowo dan Gagasan Bank Emas Indonesia
Dalam peresmian Bank Emas oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia memiliki cadangan emas yang besar dan harus dikelola dengan optimal. Bank Emas diharapkan dapat memperkuat ekosistem perdagangan emas nasional, meningkatkan penghiliran emas, serta memperluas akses pembiayaan bagi industri emas di dalam negeri.
Peluncuran Bank Emas ini juga menjadi bagian dari transformasi keuangan syariah Indonesia menuju sistem yang lebih modern dan inovatif. Menurut Presiden Prabowo, langkah ini merupakan kado menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dan menjadi tonggak sejarah baru dalam sektor keuangan nasional.
Regulasi dan Prospek Bank Emas
Bank Emas didirikan sesuai dengan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) serta Peraturan OJK No. 17/2024, yang mengatur lembaga jasa keuangan yang dapat melakukan usaha bullion. Beberapa poin penting dalam regulasi ini:
- Bank umum dengan modal inti minimal Rp14 triliun diperbolehkan melakukan usaha bullion.
- Unit usaha syariah (UUS) di bank juga diperkenankan untuk menjalankan usaha bullion.
- Lembaga keuangan seperti PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia telah mendapatkan izin untuk menjalankan Kegiatan Usaha Bulion (KUB), termasuk simpanan, pembiayaan, perdagangan, dan penitipan emas.
- Lembaga jasa keuangan yang hanya melakukan penitipan emas dikecualikan dari ketentuan modal inti Rp14 triliun.
Dampak Ekonomi Bank Emas
Bank Emas diprediksi akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia, antara lain:
- Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB): Hingga Rp245 triliun.
- Investasi baru: Diperkirakan mencapai Rp47,4 triliun.
- Peredaran uang di sektor emas: Mencapai Rp156 triliun.
Dengan adanya Bank Emas, industri emas di Indonesia diharapkan semakin berkembang, baik dari sisi produksi maupun distribusi. Selain itu, langkah ini juga dapat meningkatkan daya saing emas Indonesia di pasar internasional.
Kesimpulan
Indonesia sebagai pemilik cadangan emas terbesar ke-6 dunia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri emas nasional. Perusahaan tambang emas di Indonesia, seperti PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara, telah berkontribusi dalam produksi emas global. Sementara itu, peluncuran Bank Emas oleh Presiden Prabowo menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem emas nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor emas. Dengan regulasi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Bank Emas berpotensi menjadi instrumen keuangan yang inovatif dan mendukung stabilitas ekonomi Indonesia.
Responses (2)