InovasiNews

Meskipun Masih Prototipe, SearchGPT Digadang-Gadang Akan Menjadi Pesaing Google

115
×

Meskipun Masih Prototipe, SearchGPT Digadang-Gadang Akan Menjadi Pesaing Google

Share this article

bergasnet – Meskipun Masih Prototipe, SearchGPT Digadang-Gadang Akan Menjadi Pesaing Google dalam mesin pencarian.

OpenAI Perkenalkan SearchGPT: Mesin Pencari Berbasis AI yang Siap bersaing dengan mesin pencarian yang sudah ada termasuk Google.

Pada Jumat, 26 Juli 2024, OpenAI, perusahaan di balik chatbot pintar ChatGPT, mengumumkan peluncuran mesin pencari terbaru mereka yang dinamai SearchGPT.

Mengutip The Verge, mesin pencari ini tidak seperti mesin pencari tradisional, melainkan mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan hasil pencarian yang lebih cerdas dan informatif.

SearchGPT memulai setiap pencarian dengan sebuah kotak teks besar yang menanyakan pengguna, “Apa yang Anda cari?” Namun, alih-alih hanya menampilkan daftar link biasa, SearchGPT berusaha memahami dan mengatur informasi yang ditemukan di internet. Dalam salah satu contohnya, SearchGPT merangkum informasi tentang sebuah festival musik dan menyajikan deskripsi singkat diikuti dengan link atribusi.

Dalam contoh lain, mesin pencari ini memberikan panduan kapan menanam tomat dengan menyertakan berbagai jenis tanaman yang relevan. Setelah hasil pencarian muncul, pengguna bisa mengajukan pertanyaan lanjutan atau mengeklik bilah sisi untuk membuka tautan relevan lainnya. The Verge juga melaporkan bahwa SearchGPT memiliki fitur “jawaban visual” yang memberikan pengalaman pencarian lebih interaktif.

Saat ini, SearchGPT masih dalam tahap prototipe dan hanya bisa diakses oleh 10.000 penguji awal. Juru bicara OpenAI, Kayla Wood, menyatakan bahwa mesin pencari ini didukung oleh keluarga model GPT-4. Menurut Wood, OpenAI bekerja sama dengan mitra pihak ketiga dan menggunakan feed konten langsung untuk mendapatkan hasil pencarian.

“OpenAI bekerja sama dengan mitra pihak ketiga dan menggunakan feed konten langsung untuk mendapatkan hasil pencariannya. Tujuan akhirnya adalah untuk mengintegrasikan fitur pencarian langsung ke ChatGPT,” kata Wood.

Langkah inovatif OpenAI ini dinilai dapat menjadi ancaman serius bagi dominasi mesin pencari Google. Google dikabarkan tengah bergegas untuk memasukkan fitur AI di seluruh platform pencariannya karena khawatir pengguna akan beralih ke produk pesaing seperti SearchGPT. Dengan teknologi AI yang semakin canggih, Google mungkin harus beradaptasi lebih cepat untuk mempertahankan posisinya di pasar.

Inovasi OpenAI juga menempatkan mereka dalam persaingan langsung dengan startup Perplexity, yang belum lama ini mengklaim sebagai mesin “jawaban” berbasis AI. Namun, Perplexity mendapat kritik karena dituduh menjiplak pekerjaan penerbit berita.

Menanggapi kritik tersebut, OpenAI menyatakan bahwa mereka mengambil pendekatan yang berbeda dari Perplexity. Dalam unggahan blog resmi, OpenAI menjelaskan bahwa SearchGPT dikembangkan melalui kerja sama dengan berbagai mitra media, termasuk The Wall Street Journal, The Associated Press, dan Vox Media.

“Mitra berita memberikan masukan yang berharga dan kami terus menggali masukan dari mereka,” tambah Wood. Penerbit berita juga memiliki kendali atas bagaimana artikel mereka muncul di hasil pencarian OpenAI. Mereka juga memiliki opsi untuk tidak menggunakan konten mereka untuk melatih model AI OpenAI tetapi tetap muncul di hasil pencarian.

SearchGPT dirancang untuk membantu pengguna terhubung dengan penerbit berita dengan cara yang transparan. Setiap respons dari mesin pencari ini mencakup atribusi dan tautan yang jelas ke sumber asli. Pengguna bisa melihat dari mana informasi berasal dan dapat berinteraksi lebih lanjut dengan hasil pencarian di bilah sisi.

Walaupun inovasi ini menjanjikan, biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan teknologi AI juga sangat besar. Menurut laporan dari The Information, biaya pelatihan dan inferensi AI OpenAI bisa mencapai USD 7 miliar tahun ini. Jumlah pengguna ChatGPT versi gratis yang terus meningkat juga turut menambah beban biaya komputasi.

Masa Depan Pencarian dengan AI

OpenAI sedang menguji SearchGPT sebagai prototipe fitur pencarian baru yang menggabungkan kekuatan model AI dengan informasi real-time dari web. Tujuannya adalah untuk memberikan jawaban yang cepat dan tepat waktu dengan sumber yang jelas dan relevan. Pengguna dapat mengajukan pertanyaan lanjutan dalam format percakapan, sehingga pengalaman pencarian lebih alami dan efisien.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem penerbit dan kreator yang berkembang pesat. Kami berharap dapat membantu pengguna menemukan situs dan pengalaman penerbit, sekaligus menghadirkan lebih banyak pilihan dalam pencarian. Selama beberapa dekade, pencarian telah menjadi cara mendasar bagi penerbit dan kreator untuk menjangkau pengguna. Kini, kami menggunakan AI untuk meningkatkan pengalaman ini dengan menyorot konten berkualitas tinggi dalam antarmuka percakapan dengan berbagai peluang bagi pengguna untuk terlibat,” tambah Wood.

Mendaftar untuk Menguji SearchGPT

OpenAI membuka kesempatan bagi pengguna untuk mencoba prototipe SearchGPT melalui daftar tunggu. Meskipun masih dalam tahap awal, banyak pihak yang antusias dengan potensi teknologi ini. Integrasi fitur pencarian AI langsung ke ChatGPT di masa depan diharapkan bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan internet.

Dengan peluncuran SearchGPT, OpenAI sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk mendorong batas teknologi kecerdasan buatan. Mesin pencari berbasis AI ini tidak hanya menghadirkan cara baru dalam mencari informasi, tetapi juga membuka peluang baru bagi penerbit dan kreator konten. Meski tantangan dan biaya operasionalnya tinggi, inovasi ini berpotensi merevolusi cara kita mencari dan mengakses informasi di dunia digital. Google dan para pemain lainnya di industri pencarian kini harus bersiap menghadapi era baru pencarian berbasis AI yang lebih cerdas dan interaktif.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *