bergasmedia – Ilmuwan dan insinyur di SLAC National Accelerator Laboratory akhirnya berhasil merakit kamera digital terbesar di dunia. Kamera ini, yang diberi nama Legacy Survey of Space and Time (LSST), memiliki resolusi luar biasa sebesar 3.200 megapiksel atau lebih dari 3,2 miliar piksel. Kamera ini tidak hanya mengesankan dalam hal resolusi, tetapi juga dalam ukuran fisiknya yang spektakuler. Dengan bobot sekitar 3.000 kg, LSST seberat sebuah mobil kecil dan akan menjadi mata utama dalam pengamatan astronomi modern.
Setelah perakitannya selesai, kamera LSST akan dipasang pada Teleskop Simonyi Survey di Observatorium Vera C. Rubin yang berlokasi di Chile. Teleskop ini memiliki kemampuan luar biasa untuk melakukan pemetaan langit dengan cepat, mampu berputar hingga 180 derajat hanya dalam 20 detik. Kombinasi kamera LSST dan Teleskop Simonyi Survey akan memberikan gambaran paling rinci dari alam semesta yang pernah diambil.
Spesifikasi dan Teknologi Kamera LSST
Kamera LSST dirancang untuk menjadi instrumen pengamatan langit paling canggih yang pernah dibuat. Berikut adalah beberapa spesifikasi dan fitur utama dari kamera ini:
- Resolusi 3.200 Megapiksel: LSST memiliki sensor kamera terbesar yang pernah dibuat, memungkinkan pengambilan gambar dengan detail yang sangat tinggi.
- Dimensi Raksasa: Dengan tinggi 1,65 meter dan bobot 3 ton, kamera ini merupakan yang terbesar di kelasnya.
- Sistem Lensa Canggih: LSST dilengkapi dengan tiga lensa utama, salah satunya memiliki diameter 1,57 meter, yang menjadikannya salah satu lensa terbesar yang pernah dibuat untuk kamera digital.
- Filter Optik yang Dapat Diganti: Kamera ini dapat menggunakan enam jenis filter berbeda untuk menangkap berbagai panjang gelombang cahaya, dari ultraviolet hingga inframerah.
- Kecepatan Pemotretan Tinggi: LSST akan mampu memotret langit malam penuh setiap tiga malam sekali, menghasilkan data dalam jumlah luar biasa besar untuk penelitian astronomi.
Sejarah Pembuatan dan Pengembangan Kamera LSST
Pembangunan kamera LSST memakan waktu lebih dari 15 tahun, melibatkan ilmuwan dari berbagai institusi di seluruh dunia. Proyek ini berawal dari ide untuk menciptakan survei langit yang lebih detail dan cepat dibandingkan dengan teleskop konvensional.
- 2008: Konsep awal LSST mulai dikembangkan dengan tujuan untuk menciptakan peta langit dengan cakupan luas dan resolusi tinggi.
- 2015: SLAC National Accelerator Laboratory mulai merancang sistem kamera LSST, bekerja sama dengan NASA dan institusi riset lainnya.
- 2018: Komponen utama, termasuk sensor kamera dan lensa raksasa, mulai diproduksi dan diuji.
- 2021: Kamera LSST hampir selesai, dengan perakitan akhir dan pengujian dilakukan di laboratorium SLAC.
- 2023: Kamera LSST akhirnya selesai dirakit dan siap dikirim ke Observatorium Vera C. Rubin untuk integrasi dengan teleskop.
Objek Langit yang Akan Diamati oleh LSST
Kamera LSST dirancang untuk mengamati berbagai fenomena astronomi yang belum sepenuhnya dipahami oleh ilmuwan. Beberapa objek dan fenomena yang akan dipelajari meliputi:
- Supernova dan Evolusi Bintang: LSST akan mendeteksi ribuan supernova baru setiap tahun, membantu ilmuwan memahami bagaimana bintang berevolusi dan mati.
- Materi Gelap dan Energi Gelap: Dengan kemampuan pengamatan yang sangat luas, LSST akan membantu mengungkap misteri materi gelap dan energi gelap, yang membentuk sekitar 95% dari alam semesta tetapi belum dapat diamati secara langsung.
- Asteroid dan Objek Dekat Bumi (Near-Earth Objects/NEO): LSST akan membantu dalam mendeteksi asteroid yang berpotensi berbahaya bagi Bumi, memberikan waktu peringatan dini untuk mitigasi ancaman tabrakan.
- Galaksi dan Evolusinya: Kamera ini akan menangkap miliaran galaksi dalam berbagai tahap evolusi, memberikan wawasan lebih lanjut tentang bagaimana alam semesta berkembang.
Observatorium Vera C. Rubin: Rumah bagi Kamera LSST
Observatorium Vera C. Rubin, yang menjadi lokasi pemasangan LSST, terletak di Cerro Pachón, Chile. Lokasi ini dipilih karena kondisi atmosfernya yang sangat baik untuk pengamatan langit, dengan tingkat polusi cahaya yang rendah dan langit yang sangat jernih.
Teleskop Simonyi Survey yang akan bekerja bersama LSST memiliki cermin utama berdiameter 8,4 meter dan dirancang untuk menangkap gambar panorama langit malam dengan kecepatan tinggi. Kombinasi antara teleskop dan kamera LSST akan memungkinkan para ilmuwan membuat film beresolusi tinggi tentang perubahan alam semesta dari waktu ke waktu.
Baca Juga : James Webb, Teleskop Luar Angkasa Paling Canggih yang Mengungkap Misteri Alam Semesta!
Pengembangan Terbaru dan Masa Depan LSST
Setelah perakitan selesai, kamera LSST kini tengah menjalani tahap pengujian terakhir sebelum dipasang di Observatorium Vera C. Rubin. Beberapa pengembangan terbaru meliputi:
- Kalibrasi dan Pengujian di SLAC: Kamera LSST diuji untuk memastikan semua sensor dan optiknya berfungsi dengan baik.
- Pengiriman ke Chile: LSST dijadwalkan dikirim ke Observatorium Vera C. Rubin pada akhir 2024 untuk pemasangan.
- Mulai Beroperasi pada 2025: Setelah pemasangan selesai, kamera LSST akan mulai mengumpulkan data astronomi pada awal 2025.
LSST diperkirakan akan menghasilkan sekitar 20 terabyte data setiap malam, yang akan diproses dan dianalisis oleh ilmuwan dari seluruh dunia. Data ini akan tersedia untuk komunitas astronomi global, memungkinkan banyak penelitian baru yang inovatif.
Kesimpulan
Kamera LSST bukan hanya kamera digital terbesar di dunia, tetapi juga salah satu instrumen paling canggih yang pernah dibuat untuk penelitian astronomi. Dengan resolusi 3.200 megapiksel, lensa raksasa, dan kemampuan pemetaan langit yang sangat cepat, LSST siap membuka tabir misteri alam semesta, dari materi gelap hingga asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi.
Didukung oleh Observatorium Vera C. Rubin dan Teleskop Simonyi Survey, kamera LSST akan merevolusi cara kita memahami kosmos dan memberikan wawasan baru tentang bagaimana alam semesta berkembang. Dengan operasional penuh yang akan dimulai pada 2025, era baru eksplorasi astronomi akan segera dimulai, membawa kita lebih dekat dalam memahami misteri terbesar di alam semesta.