bergasmedia – Pemerintah Indonesia memperkenalkan sistem baru dalam penyaluran tunjangan profesi bagi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) daerah. Melalui kebijakan ini, tunjangan guru kini akan langsung ditransfer ke rekening pribadi setiap bulan, menggantikan sistem lama yang dilakukan per tiga bulan. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis, 13 Maret 2025, dalam kunjungannya ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Transformasi Besar dalam Penyaluran Tunjangan Guru
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa perubahan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru serta mempercepat birokrasi. Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan apresiasi atas dedikasi para guru di seluruh Indonesia yang memiliki peran penting dalam membangun masa depan bangsa.
“Terima kasih atas pengabdianmu. Masa depan bangsa kita ada di pundak para guru. Jika guru hebat, anak-anak kita akan hebat,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Mekanisme baru ini memungkinkan tunjangan profesi guru disalurkan langsung dari Kementerian Keuangan ke rekening pribadi guru, tanpa melalui rekening kas umum daerah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan keterlambatan pembayaran yang sering terjadi akibat birokrasi di tingkat daerah.
Sistem Baru yang Lebih Cepat dan Efisien
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Muti, menjelaskan bahwa sejak 2010, sistem penyaluran tunjangan guru dilakukan melalui pemerintah daerah sebelum akhirnya sampai ke rekening guru. Proses ini sering menyebabkan keterlambatan pencairan hingga lebih dari tiga bulan. Dengan mekanisme baru ini, tunjangan akan langsung dikirimkan setiap bulan oleh Kementerian Keuangan tanpa perantara.
“Sebelumnya, tunjangan guru ditransfer setiap tiga bulan sekali dari Kementerian Keuangan ke pemerintah daerah, lalu ke guru. Kini, tunjangan akan langsung masuk ke rekening guru setiap bulan,” jelas Prof. Abdul Muti.
Selain mempercepat pencairan, kebijakan ini juga bertujuan untuk mengurangi potensi pungutan liar yang sering terjadi akibat keterlambatan pembayaran.
Mekanisme Pencairan Tunjangan 2025
Pemerintah telah menetapkan mekanisme baru dalam pencairan tunjangan profesi guru, yaitu:
- Langsung ke rekening guru – Tunjangan akan dikirimkan langsung dari Kementerian Keuangan tanpa melalui pemerintah daerah.
- Cair setiap bulan – Tidak lagi per tiga bulan, tunjangan kini akan dikirimkan secara rutin setiap bulan.
- Pencairan tahap pertama – Pada bulan Maret 2025, guru akan menerima tunjangan untuk tiga bulan pertama sekaligus (Januari, Februari, dan Maret).
Menurut data terbaru, jumlah guru yang akan menerima tunjangan langsung ini mencakup:
- 1.476.964 guru ASN
- 392.802 guru non-ASN
Besaran tunjangan yang akan diterima oleh para guru adalah sebagai berikut:
- Guru non-ASN: Rp 2 juta per bulan (pencairan tahap pertama Rp 6 juta untuk Januari-Maret).
- Guru ASN: Besaran tunjangan bervariasi sesuai dengan gaji pokok masing-masing.
Proses Verifikasi dan Validasi Data Guru
Agar mekanisme ini berjalan lancar, pemerintah masih melakukan verifikasi dan validasi data guru beserta nomor rekeningnya. Prof. Abdul Muti mengungkapkan bahwa proses ini dilakukan secara bertahap untuk memastikan data yang digunakan benar dan akurat.
“Dana akan ditransfer apabila data-data telah valid. Saat ini, proses verifikasi terus berjalan. Jika data sudah lengkap dan validasi selesai, Kementerian Keuangan akan langsung mentransfer ke rekening guru,” jelasnya.
Pemerintah menargetkan verifikasi selesai dalam waktu singkat agar tunjangan bisa diterima tanpa hambatan. Hingga sebelum peluncuran mekanisme ini, sebanyak 250 ribu guru telah menyelesaikan proses verifikasi.
Keunggulan Sistem Baru
Selain mempercepat pencairan tunjangan, sistem baru ini memiliki beberapa keunggulan utama:
- Mengurangi birokrasi yang berbelit – Tidak perlu lagi menunggu proses transfer dari pemerintah daerah.
- Minim risiko pungutan liar – Guru menerima tunjangan langsung tanpa potongan dari pihak yang tidak berwenang.
- Lebih transparan dan akuntabel – Dengan sistem transfer langsung, guru dapat memantau pembayaran secara lebih mudah.
Selain itu, pemerintah juga memastikan bahwa para guru dapat menggunakan rekening bank yang sudah mereka miliki sebelumnya tanpa perlu membuka rekening baru di bank tertentu.
Dukungan Tambahan untuk Peningkatan Kualitas Guru
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah juga akan mempercepat sertifikasi guru melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan:
- 806.000 guru mengikuti PPG
- 353.000 guru telah mendapatkan pendanaan dari APBN
- Tambahan anggaran sedang diajukan untuk mendukung lebih banyak guru dalam program ini
Program PPG ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkualitas.