bergasnet – Setelah membuat proyek sederhana, penting untuk memahami lebih dalam setiap kategori blok di Scratch.
Scratch memiliki enam kategori utama blok: Motion, Looks, Sound, Events, Control, dan Sensing. Masing-masing kategori berisi kumpulan blok yang berbeda dan memiliki fungsi spesifik dalam membangun proyek. Berikut ini adalah penjelasan mendalam tentang kategori-kategori tersebut beserta contohnya.
1. Motion (Gerakan)
Kategori Motion mencakup blok-blok yang berfungsi menggerakkan sprite. Blok Motion memungkinkan kita mengatur arah, jarak, dan posisi sprite di area proyek.
Contoh Blok Motion:
Blok | Fungsi |
---|---|
Move (10) Steps | Menggerakkan sprite sejauh jumlah langkah tertentu, seperti 10 langkah. |
Turn (15) Degrees | Memutar sprite searah jarum jam sebesar derajat yang ditentukan. |
Go to x: (0) y: (0) | Menggerakkan sprite langsung ke koordinat x dan y yang ditentukan. |
Glide (1) Secs to x: (0) y: (0) | Memindahkan sprite dengan gerakan halus ke koordinat tertentu dalam waktu tertentu. |
2. Looks (Penampilan)
Blok Looks digunakan untuk mengatur tampilan visual sprite, termasuk mengganti kostum, mengatur warna, menampilkan teks, dan mengubah ukuran sprite.
Baca Juga : Scratch Bagian 1: Mengenal Fungsi Kode dan Blok
Contoh Blok Looks:
Blok | Fungsi |
---|---|
Say [Hello!] for (2) Secs | Membuat sprite menampilkan teks “Hello!” selama 2 detik. |
Change Color Effect by (25) | Mengubah efek warna pada sprite, menghasilkan variasi tampilan. |
Switch Costume to [costume1] | Mengubah kostum sprite ke kostum yang dipilih, cocok untuk membuat animasi. |
Show | Menampilkan sprite jika sebelumnya tersembunyi. |
Hide | Menyembunyikan sprite dari tampilan. |
3. Sound (Suara)
Blok Sound digunakan untuk menambahkan efek suara ke dalam proyek. Blok ini memungkinkan sprite untuk memainkan suara atau musik, memberikan sentuhan interaktif pada proyek.
Baca Juga : Cara Membuat Akun dan Projek Awal di “Scratch”
Contoh Blok Sound:
Blok | Fungsi |
---|---|
Play Sound [Meow] Until Done | Memainkan suara sampai selesai. Misalnya, suara “Meow” akan dimainkan hingga selesai. |
Stop All Sounds | Menghentikan semua suara yang sedang dimainkan pada proyek. |
Change Volume by (10) | Menambah atau mengurangi volume suara berdasarkan nilai yang ditentukan. |
Set Volume to (100)% | Mengatur volume suara pada tingkat tertentu. |
4. Events (Kejadian)
Blok Events digunakan untuk menentukan pemicu dalam program, seperti saat bendera hijau diklik atau sprite tertentu diklik. Blok ini sangat penting karena mengatur kapan blok kode lainnya akan dijalankan.
Contoh Blok Events:
Blok | Fungsi |
---|---|
When Green Flag Clicked | Memulai program saat bendera hijau di klik. Ini adalah blok yang umum digunakan untuk memulai program. |
When [Sprite1] Clicked | Menjalankan kode saat sprite yang dipilih diklik. |
When I Receive [message1] | Menjalankan kode saat menerima pesan tertentu dalam proyek, berguna untuk sinkronisasi. |
5. Control (Kontrol)
Blok Control mengelola alur program dengan logika perulangan, kondisi, dan jeda waktu. Ini adalah blok fundamental untuk membangun logika di Scratch.
Baca Juga : Mengenal Scratch: Cara Asyik Belajar Coding untuk Anak dari Nol!
Contoh Blok Control:
Blok | Fungsi |
---|---|
Wait (1) Sec | Menunda eksekusi kode berikutnya selama waktu tertentu, dalam hitungan detik. |
Repeat (10) | Mengulangi blok kode di dalamnya sebanyak jumlah yang ditentukan. |
If <> Then | Mengecek kondisi dan menjalankan kode jika kondisi tersebut terpenuhi. |
Forever | Mengulangi blok kode di dalamnya tanpa batas waktu atau hingga program dihentikan. |
6. Sensing (Indera)
Blok Sensing memungkinkan sprite berinteraksi dengan lingkungan proyek, seperti mendeteksi jarak dari objek tertentu atau mendapatkan input dari pengguna.
Contoh Blok Sensing:
Blok | Fungsi |
---|---|
Touching [mouse-pointer]? | Mengecek apakah sprite menyentuh objek lain, seperti kursor atau sprite lain. |
Ask [What's your name?] and Wait | Menampilkan pertanyaan ke pengguna dan menunggu jawaban. |
Key [space] Pressed? | Mengecek apakah tombol tertentu pada keyboard ditekan. |
Distance to [mouse-pointer] | Mengukur jarak sprite dari objek tertentu, seperti kursor. |
Membuat Proyek Game Sederhana di Scratch
Sebagai contoh lanjutan, mari kita buat proyek game sederhana di mana pengguna akan menggerakkan karakter untuk menangkap objek tertentu.
Baca Juga : Materi Dasar Coding untuk Anak: Belajar Pemrograman dengan Cara yang Mudah dan Menyenangkan
Langkah-Langkah Membuat Game
- Buat Sprite Utama: Pilih sprite yang akan dikendalikan oleh pemain, misalnya sprite “Kucing”.
- Tambah Sprite Objek: Tambahkan sprite yang akan ditangkap oleh kucing, misalnya “Bola”.
- Tambahkan Kontrol untuk Pergerakan: Gunakan blok arah untuk mengontrol pergerakan kucing dengan tombol panah.
- Tambahkan Skor: Buat variabel “Skor” dan tambahkan instruksi agar skor bertambah ketika kucing menangkap bola.
- Atur Posisi Objek secara Acak: Setiap kali bola tertangkap, atur agar bola muncul di posisi acak.
Blok Utama dalam Proyek Game
Blok | Fungsi |
---|---|
When Green Flag Clicked | Memulai permainan ketika bendera hijau diklik. |
Set [Skor] to (0) | Mengatur skor menjadi 0 setiap kali permainan dimulai. |
When [up arrow] Key Pressed | Menggerakkan kucing ke atas ketika tombol panah atas ditekan. |
If <touching [Bola]> Then | Mengecek apakah kucing menyentuh bola; jika ya, tambahkan skor dan pindahkan bola ke posisi acak. |
Kode Lengkap Proyek
- Sprite Kucing (Player)
- When Green Flag Clicked
- Set [Skor] to (0)
- Forever
- If then [move 10 steps up]
- If then [move 10 steps down]
- If then [move 10 steps right]
- If then [move 10 steps left]
- Sprite Bola (Objek yang Ditangkap)
- When Green Flag Clicked
- Go to [random position]
- Forever
- If then
- Change [Skor] by (1)
- Go to [random position]
Dengan proyek sederhana ini, pengguna dapat memahami bagaimana menggabungkan logika dasar seperti variabel, kondisi, dan interaksi untuk membangun sebuah permainan sederhana di Scratch.
Kesimpulan
Scratch adalah alat yang sangat bermanfaat untuk belajar pemrograman secara visual. Dengan antarmuka yang ramah pengguna, Scratch memungkinkan siapa saja – dari anak-anak hingga orang dewasa – untuk belajar dasar-dasar logika pemrograman. Meskipun memiliki keterbatasan untuk proyek yang lebih kompleks, Scratch menjadi pintu gerbang yang baik bagi pemula. Melalui pemahaman kategori blok dan eksperimen proyek, pengguna dapat mengembangkan keterampilan pemrograman dasar dengan cepat dan menyenangkan.