bergasnet – Ferry Irwandi lambungkan namanya di berbagai platform media sosial berkat konten melawan para dukun santet.
Ferry Irwandi seorang YouTuber sekaligus CEO dari Malaka Project, kembali mencuri perhatian publik. Sosok yang dikenal berani dan kritis ini menantang kepercayaan mistis yang masih melekat kuat di masyarakat Indonesia dengan menawarkan hadiah besar: sebuah mobil Toyota Alphard dan uang tunai Rp 1 miliar untuk siapa saja yang berhasil menyantet dirinya.
Aksi kontroversial Ferry Irwandi ini sontak menuai berbagai reaksi di dunia maya dan melambungkan namanya lebih tinggi.
Ferry Irwandi: Dari PNS ke YouTuber
Sebelum menjadi figur publik yang kontroversial, Ferry Irwandi adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan. Ia bekerja s ebagai videographer di kementerian tersebut, memanfaatkan keahliannya dalam animasi, editing video, dan perfilman yang ia tekuni sejak menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
Namun, jiwa kreatif Ferry tidak menemukan kepuasan di dunia birokrasi. Ia memilih untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai PNS dan memulai perjalanan baru sebagai YouTuber. Keputusan yang penuh risiko ini terbukti membuahkan hasil. Sejak memulai kanal YouTube-nya pada tahun 2010, Ferry terus konsisten menghasilkan konten edukasi yang membahas berbagai topik, seperti politik, sisi gelap NFT, kredit KPR, pendidikan, dan filosofi stoikisme.
Hingga Desember 2024, Ferry Irwandi telah mengumpulkan 1,34 juta subscriber, membagikan 283 video, dan total penayangan lebih dari 90 juta kali.
Selain itu Ferry Irwandi mengumumkan bahwa semua pendapatan dari monetisasi video “Membongkar Klenik” akan disumbangkan kepada dua mahasiswa yang telah berani membongkar praktik perdukunan dan logika mistika dalam konten tantangan bertema pentingnya lepas dari logika mistika.
Dalam video terbaru Ferry Irwandi, ia menyampaikan pesan yang sangat kuat dan mengedukasi: jika sakit, prioritaskan medis dan jangan pakai jalan instan seperti pergi ke dukun. Ferry menegaskan pentingnya mencari dokter lain jika belum sembuh. Ia juga menceritakan pengalaman sepupunya, Monica, yang awalnya berobat ke dokter tetapi tidak kunjung sembuh, akhirnya mencoba dukun, namun tetap tidak membuahkan hasil hingga akhirnya meninggal dunia.
Secara empiris memang sejarah santet itu tidak pernah terbukti hingga kini, tutur dalam kanal youtube terbarunya.
Awal Mula Tantangan terhadap Santet
Kisah kontroversial ini bermula dari kritik Ferry terhadap reaksi mistis warganet atas hilangnya seorang pendaki bernama Naomi di Gunung Slamet. Beberapa pihak mengaitkan hilangnya Naomi dengan hal-hal gaib, sesuatu yang tidak sejalan dengan pemikiran Ferry yang skeptis.
Melalui akun X-nya, @irwndfrry, Ferry menyuarakan pendapatnya dengan lantang. Ia bahkan menantang para praktisi mistis untuk membuktikan kemampuan mereka. “Bisa bikin gue muntah paku, gue kasih Alphard, beneran, kurang menggiurkan apa tawaran gue,” tulis Ferry dalam salah satu unggahannya.
Tantangan ini langsung mendapat tanggapan dari seorang dukun bernama Surasa Wijana asal Yogyakarta. Melalui pesan WhatsApp, Surasa mengancam akan menyantet Ferry dengan cara membuat perutnya membengkak hingga menyebabkan kelumpuhan. Ia bahkan menentukan waktu pasti efek santet tersebut: Jumat pukul 00.00 WIB.
Live Streaming: Menantang Mistis dengan Logika
Tidak gentar, Ferry justru menggunakan ancaman tersebut sebagai momen untuk membuktikan skeptisisme terhadap mistis. Ia mengadakan live streaming di kanal YouTube-nya, menunggu pukul 00.00 WIB untuk melihat apakah santet itu benar-benar terjadi.
Selama live streaming, Ferry berinteraksi dengan penonton dan bahkan berhasil mengumpulkan gift sebesar Rp 36 juta. Ketika waktu yang ditentukan tiba, Ferry tetap sehat tanpa menunjukkan gejala apapun yang diklaim oleh Surasa Wijana. Momen ini semakin memperkuat keyakinannya bahwa santet hanyalah mitos yang tidak memiliki bukti ilmiah.
Logika Mistika vs Kepercayaan Mistis
Fenomena seperti tantangan Ferry ini membuka kembali perdebatan tentang logika mistika dan kepercayaan terhadap hal-hal mistis. Logika mistika merujuk pada pola pikir yang mencoba menjelaskan kejadian supranatural atau mistis melalui pendekatan logis dan ilmiah.
Di sisi lain, kepercayaan mistis sering kali melibatkan elemen supranatural yang tidak dapat diverifikasi secara empiris. Dalam konteks masyarakat Indonesia, kepercayaan ini masih kuat, terutama di daerah-daerah dengan tradisi budaya yang kental. Praktik seperti santet, dukun, dan ritual mistis sering kali dianggap sebagai bagian dari solusi atas masalah yang sulit dijelaskan dengan cara konvensional.
Namun, perkembangan teknologi dan akses informasi yang semakin luas telah melahirkan generasi yang lebih skeptis terhadap kepercayaan tradisional ini. Sosok seperti Ferry Irwandi adalah representasi dari generasi tersebut, yang lebih memilih pendekatan rasional dibandingkan menerima begitu saja narasi mistis.
Kontroversi di Dunia Maya
Tantangan Ferry terhadap santet dan praktik mistis ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menuai pro dan kontra di kalangan warganet. Banyak yang mendukung sikapnya, memuji keberaniannya untuk membongkar mitos yang tidak masuk akal. Namun, tidak sedikit pula yang menganggap tindakannya sebagai bentuk penghinaan terhadap budaya lokal.
“Santet itu bagian dari budaya kita, tidak bisa seenaknya dihina seperti itu,” tulis seorang warganet.
Di sisi lain, ada yang justru menilai langkah Ferry sebagai cara untuk membuka mata masyarakat. “Kalau memang ada bukti, kenapa tidak dibuktikan? Tantangan Ferry ini justru baik untuk mendidik masyarakat,” komentar warganet lainnya.
Dampak Aksi Ferry Irwandi
Aksi kontroversial Ferry Irwandi tentu memiliki dampak yang luas. Dari sisi positif, ia berhasil mengedukasi sebagian masyarakat untuk lebih kritis terhadap kepercayaan mistis yang tidak berdasar.
Ia juga menunjukkan bagaimana logika dan sains dapat menjadi panduan dalam memahami fenomena yang sulit dijelaskan. Aksi Ferry Irwandi ini juga banyak menuai pro dan kontra dari semua lapisan masyarakat.
Kesimpulan
Ferry Irwandi adalah sosok yang tidak takut untuk menyuarakan pendapatnya, bahkan jika itu berarti melawan arus kepercayaan yang sudah lama mengakar di masyarakat.
Dengan menawarkan hadiah besar berupa Alphard dan Rp 1 miliar, Ferry tidak hanya menarik perhatian publik tetapi juga membuka pikiran dan ruang diskusi yang penting tentang hubungan antara tradisi, logika, dan sains di masyarakat modern.