News

Mengungkap Sosok Edwin Permana: Ahli Cyber Security Apple yang Siap Perkuat Keamanan Digital Indonesia!

61
×

Mengungkap Sosok Edwin Permana: Ahli Cyber Security Apple yang Siap Perkuat Keamanan Digital Indonesia!

Share this article

bergasnetMengungkap Sosok Edwin Permana: Ahli Cyber Security Apple yang Siap Perkuat Keamanan Digital Indonesia!. Di tengah gempuran era digital yang semakin maju, keamanan siber kini menjadi isu yang sangat krusial bagi kedaulatan bangsa.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam memperkuat postur keamanan siber nasional dengan memanfaatkan teknologi terkini.

Pada kesempatan Seminar dan Musyawarah Nasional Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI) di Jakarta Pusat, Menteri Budi Arie mengajak AFDI untuk lebih aktif dalam pengembangan kebijakan dan peningkatan keamanan siber di Indonesia.

Untuk mengatasi tantangan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng seorang ahli keamanan siber terkemuka, Edwin Permana. Edwin Permana, yang kini berkarir di Apple, memiliki rekam jejak mengesankan dalam dunia cybersecurity. Beliau telah mengabdikan lebih dari 30 tahun hidupnya untuk bidang ini, dengan pengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti IBM, PayPal, Oracle, dan eBay. Saat ini, Edwin menjabat sebagai Head of Business Development & Infrastructure Engineer di Apple.

Edwin Permana: Sosok Inspiratif di Balik Keamanan Siber Apple

Edwin Permana, atau yang akrab disapa Mr. E, adalah seorang profesional yang diakui secara internasional dalam bidang keamanan siber. Sebelum berlabuh di Apple, Edwin telah mengukir prestasi di berbagai perusahaan teknologi raksasa. Di IBM, beliau terlibat dalam pengembangan sistem keamanan yang menjadi tulang punggung berbagai layanan korporat. Di PayPal dan eBay, Edwin memainkan peran kunci dalam melindungi transaksi finansial online dari ancaman siber. Sementara di Oracle, beliau turut serta dalam memperkuat basis data dan sistem keamanan perusahaan tersebut.

Misi Besar di Indonesia: Meningkatkan Kualitas Keamanan Siber Generasi Muda

Kementerian Kominfo menyadari pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan keamanan siber di masa depan. Oleh karena itu, Kominfo menggandeng Edwin Permana untuk mengadakan kelas pelatihan bagi talenta digital muda Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks, terutama setelah insiden Pusat Data Nasional lumpuh akibat serangan ransomware LockBit 3.0.

Kelas pelatihan yang akan dipandu oleh Mr. E akan mencakup berbagai topik penting seputar keamanan siber. Mulai dari dasar-dasar keamanan informasi hingga teknik-teknik perlindungan data tingkat lanjut, para peserta akan mendapatkan wawasan langsung dari pengalaman Mr. E dalam menangani kasus-kasus keamanan siber di perusahaan-perusahaan global.

Baca Juga : Menteri Kominfo Gandeng Ahli Cyber Security Apple untuk Perkuat Keamanan Digital Indonesia!

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Keamanan Siber yang Lebih Baik

Menteri Budi Arie menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keamanan siber. Serangan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya menjadi pelajaran berharga tentang betapa pentingnya kerja sama dalam menghadapi ancaman siber. Menteri Budi Arie menyarankan agar AFDI tidak hanya berperan dalam pengembangan kebijakan forensik digital, tetapi juga bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk membentuk Tim Incident Response. Tim ini akan berisi praktisi dan ahli forensik digital yang akan memberikan opini kedua atau hasil forensik digital yang akurat.

Audit Forensik: Mengungkap Akar Masalah dan Menutup Celah Keamanan

Menkominfo menggarisbawahi pentingnya audit forensik untuk mengidentifikasi akar penyebab insiden siber. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam proses audit ini dianggap penting untuk memperbaiki sistem dan menutup celah yang mungkin terlewat jika hanya satu pihak yang melakukan audit. “Pertukaran informasi dan kemampuan antar pelaku kepentingan sangat penting, apalagi untuk menutupi celah overlook jika hanya satu pihak yang melakukan audit forensik,” tegasnya.

Belajar dari Praktik Keamanan Siber Negara Lain

Menkominfo juga mencontohkan praktik keamanan siber dari negara lain. Amerika Serikat, misalnya, telah membentuk laboratorium forensik siber dengan kapasitas analisis malware dan gangguan keamanan yang sangat canggih. Sementara itu, Unit Cyber Security Kementerian Digital Malaysia menyediakan berbagai kebutuhan keamanan siber, termasuk analisis barang bukti digital. “Kita jangan sampai ketinggalan.

Mitigasi dan resiliensi menjadi hal yang sangat penting karena fokus utamanya memastikan sesuatu dalam sistem dapat kembali beroperasi dengan baik pasca insiden siber,” kata Menteri Budi Arie. Ia menambahkan bahwa mitigasi dan resiliensi penting untuk memastikan sistem dapat kembali beroperasi dengan baik setelah insiden siber.

Membangun Ekosistem Digital yang Aman dan Terpercaya

Dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor, Menteri Budi Arie optimis bahwa Indonesia dapat mengembangkan ilmu forensik digital yang lebih baik dan menghadirkan ekosistem digital yang lebih aman di masa depan. “Karena kita percaya digitalisasi adalah keniscayaan sehingga aspek security dan keamanan menjadi sangat penting, terutama di sektor digital ekonomi karena penipuan dan jenis kejahatan siber apapun adalah musuh-musuh baru kita,” ujarnya. Keamanan data menjadi prioritas utama karena penipuan dan kejahatan siber merupakan ancaman baru yang harus dihadapi.

Dalam seminar tersebut, hadir Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional, Donny Purnomo, serta Ketua AFDI, Izazi Mubarok, yang turut menyemarakkan diskusi tentang pentingnya keamanan siber di Indonesia.

Kominfo dan Mr. E: Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Aman

Menghadapi meningkatnya ancaman serangan siber, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengambil langkah signifikan dengan mengundang Edwin Permana, seorang ahli cyber security yang kini berkarir di Apple, ke Jakarta. Edwin Permana, yang dikenal sebagai Mr. E, memiliki pengalaman 30 tahun di bidang keamanan siber dengan rekam jejak di perusahaan teknologi ternama seperti IBM, PayPal, Oracle, dan eBay.

Edwin Permana yang kini menjabat sebagai Head of Business Development & Infrastructure Engineer di Apple, akan banyak berkontribusi dalam meningkatkan keamanan data di Indonesia. Selain itu, ia juga berencana mengadakan Sekolah Hacker di Jakarta pada tanggal 27 Juli mendatang. Sekolah Hacker ini bertujuan untuk memperbanyak ahli cyber security di Indonesia dengan standar keamanan yang lebih tinggi. Edwin Permana mengungkapkan bahwa kelas ini terbuka untuk semua level, dari pemula hingga profesional.

“Kelas ini untuk memperbanyak ahli cyber security di Indonesia dengan standar keamanan lebih tinggi, yang ini bisa diikuti oleh semua level, baik pemula maupun profesional,” kata Edwin.

Sekolah Hacker yang didukung penuh oleh Kominfo bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan data dan membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan keamanan siber. Edwin Permana berharap bahwa melalui inisiatif ini, Indonesia akan memiliki lebih banyak ahli cyber security yang siap menghadapi berbagai ancaman digital.

Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan keamanan siber di Indonesia akan semakin diperkuat dan ekosistem digital dapat berkembang dengan lebih aman dan terpercaya.

Jangan lupa untuk berkomentar aktif di BergasNet dan mengikuti Bergas Media untuk terus mendapatkan informasi terkini seputar keamanan siber dan teknologi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *