bergasnet – Ingin anak Anda belajar coding dengan cara menyenangkan? Scratch adalah jawabannya! Platform ini mempermudah anak-anak untuk mengenal dunia pemrograman tanpa harus mengetik kode yang rumit.
Apa itu Scratch ?
Scratch adalah bahasa pemrograman visual yang dirancang oleh Lifelong Kindergarten Group di MIT Media Lab untuk memudahkan anak-anak, remaja, dan pemula dalam belajar pemrograman. Dengan Scratch, pengguna bisa membuat animasi, cerita interaktif, game, dan berbagai proyek kreatif lainnya.
Bahasa pemrograman ini menggunakan sistem drag-and-drop dengan blok kode yang dapat disusun layaknya puzzle, memungkinkan pengguna untuk memahami dasar-dasar pemrograman dengan cara yang menyenangkan dan sederhana.
Mengapa Scratch Menjadi Favorit Anak-anak?
- Tampilan Visual yang Menarik: Scratch memiliki antarmuka penuh warna yang menarik bagi anak-anak. Blok kode visual memungkinkan anak menyusun kode dengan mudah.
- Metode Pembelajaran Tanpa Stres: Tidak perlu takut membuat kesalahan sintaksis. Scratch menggunakan blok kode, sehingga lebih sederhana bagi pemula.
- Komunitas yang Mendukung: Scratch memiliki komunitas global yang besar. Anak-anak bisa berbagi proyek dan mendapatkan inspirasi dari karya teman-temannya di seluruh dunia.
Apa yang Harus Disiapkan Sebelum Mulai?
Sebelum mulai, pastikan anak Anda memiliki beberapa hal berikut:
- Perangkat Komputer atau Tablet: Scratch bisa digunakan di laptop atau tablet, namun pengalaman terbaik ada di komputer atau laptop.
- Koneksi Internet Stabil: Scratch dapat diakses secara online di scratch.mit.edu, atau melalui aplikasi Scratch Desktop jika tanpa internet.
- Akun Scratch: Membuat akun tidak wajib, namun disarankan agar anak bisa menyimpan dan membagikan proyeknya.
- Lingkungan Belajar yang Mendukung: Pastikan anak belajar di tempat yang tenang untuk lebih fokus.
Baca Juga : Materi Dasar Coding untuk Anak: Belajar Pemrograman dengan Cara yang Mudah dan Menyenangkan
Memulai Scratch untuk Pemula
Scratch memiliki antarmuka yang mudah dipahami. Berikut langkah-langkah awal untuk pemula:
- Buka Scratch: Kunjungi scratch.mit.edu dan klik “Create” untuk membuat proyek baru.
- Memahami Antarmuka Scratch: Ada tiga bagian utama di Scratch – Stage, Sprite Area, dan Block Palette.
- Pilih Sprite dan Latar Belakang: Scratch memiliki banyak pilihan karakter dan latar belakang yang bisa dipilih.
- Mulai Susun Blok Kode: Pilih kategori blok seperti Motion, Looks, atau Sound untuk mengatur gerakan dan tampilan sprite.
Mencoba Proyek Sederhana di Scratch
Berikut beberapa proyek sederhana yang cocok untuk pemula:
- Gerakan Sederhana: Ajari anak menggunakan blok “move 10 steps” agar karakter bergerak.
- Cerita dengan Dialog: Buat sprite berbicara dengan blok “say [text] for 2 seconds” untuk menceritakan kisah sederhana.
- Permainan Tangkap Objek: Buat sprite bergerak acak dan tambahkan kondisi untuk bereaksi saat disentuh.
Scratch di Berbagai Negara: Coding untuk Generasi Mendatang
Banyak negara telah memasukkan Scratch ke kurikulum sekolah untuk mengajarkan dasar pemrograman sejak dini. Beberapa di antaranya adalah:
- Amerika Serikat: Banyak sekolah di AS mengajarkan Scratch untuk memperkenalkan logika dan algoritma dasar.
- Inggris: Scratch digunakan sebagai alat pendidikan di Inggris, membantu anak-anak mempelajari konsep coding sejak sekolah dasar.
- Jepang: Jepang juga menggunakan Scratch untuk memperkenalkan dasar pemrograman dalam pelajaran teknologi di sekolah dasar.
Baca Juga : Mengenal Chromebook Laptop Bertenaga Chrome OS Kelebihan dan Kekurangannya
Pendapat Pengajar dan Anak-anak tentang Scratch
Banyak pengajar berpendapat bahwa Scratch sangat efektif dalam mengajarkan coding. Menurut mereka, Scratch mampu menggabungkan pembelajaran dengan kreativitas. Sementara anak-anak merasa belajar coding seperti bermain dan membuat game sendiri.
“Scratch memudahkan kami mengajarkan konsep pemrograman yang sulit dipahami anak-anak.” – Seorang guru teknologi, Inggris.
Manfaat Belajar Scratch bagi Anak
Scratch tidak hanya mengajarkan coding, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan penting lainnya:
- Pengembangan Keterampilan Pemecahan Masalah: Scratch mengajarkan anak untuk berpikir logis dalam memecahkan masalah.
- Kreativitas: Anak-anak bisa membuat animasi, cerita, dan permainan mereka sendiri.
- Kolaborasi: Komunitas Scratch memungkinkan anak berbagi proyek, sehingga membangun keterampilan sosial dan kerja sama.
Response (1)