Otomotif

Dominasi Kendaraan Listrik China Di Dunia, BYD Geser Tesla?

27
×

Dominasi Kendaraan Listrik China Di Dunia, BYD Geser Tesla?

Share this article

bergasmedia – Negara tirai bambu kini telah menjelma menjadi kekuatan utama dalam industri kendaraan listrik global. Kini China menjadi negara dengan eksportir mobil terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat,Jerman dan Jepang. Bahkan pencapaian eksportir mobil china mencapai 6,4 Juta unit.

Dengan kombinasi strategi nasional yang terencana, kapasitas manufaktur masif, dan investasi besar dalam inovasi teknologi, negara ini berhasil mendominasi pasar kendaraan listrik (EV) dunia dalam waktu yang relatif singkat.

Pada tahun 2023, Tiongkok bertanggung jawab atas 58% dari total 13,7 juta unit kendaraan listrik dan plug-in hybrid (PHEV) penumpang yang terjual secara global. Jumlah ini lima kali lebih besar dibandingkan pasar Amerika Serikat dan tujuh kali lebih besar dari pasar terbesar ketiga, yaitu Jerman.

Pada tahun 2024, merek-merek asal Tiongkok menguasai sekitar 62% dari total penjualan kendaraan listrik global. Di antara produsen lokal, BYD tampil paling menonjol. Perusahaan ini berhasil memproduksi 1.777.965 unit kendaraan listrik sepanjang tahun tersebut, melampaui pencapaian Tesla yang berada di angka 1.774.442 unit.

Salah satu pemain utama dalam kebangkitan ini adalah BYD, produsen mobil listrik asal Shenzhen, yang kini menjadi penantang serius bahkan menggantikan posisi Tesla sebagai pemimpin industri kendaraan listrik global.

Baca Juga : Mobil Listrik Xiaomi SU7 Sudah Terjual Lebih dari 215 Ribu Unit dalam Setahun,Apa Kelebihannya?

Pencapaian Penjualan dan Produksi

Pada tahun 2024 merek-merek asal Tiongkok menguasai sekitar 62% dari total penjualan kendaraan listrik global. Di antara produsen lokal, BYD tampil paling menonjol. Perusahaan ini berhasil memproduksi 1.777.965 unit kendaraan listrik sepanjang tahun tersebut, melampaui pencapaian Tesla yang berada di angka 1.774.442 unit.

Baca Juga : Cara Mudah Temukan SPKLU Terdekat dan Biaya Isi Daya Listrik di Indonesia!

Prestasi BYD tidak hanya terbatas pada produksi, tetapi juga pada distribusi domestik. Pada tahun 2024, perusahaan ini mencatatkan pengiriman sebesar 3,52 juta unit kendaraan listrik di pasar dalam negeri. Meskipun hanya 10% dari jumlah tersebut diekspor ke pasar luar negeri, dominasi BYD di Tiongkok tetap tak terbantahkan.

Selain itu, dalam tiga bulan pertama tahun 2025, BYD melaporkan penjualan lebih dari satu juta kendaraan energi baru, yang mencakup kendaraan berbasis baterai, plug-in hybrid, dan kendaraan komersial. Penjualan kendaraan listrik murni BYD meningkat sebesar 39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai lebih dari 416.000 unit.

Pertumbuhan Kendaraan Listrik dan PHEV

Tiongkok juga mencatat pertumbuhan luar biasa dalam adopsi kendaraan listrik secara keseluruhan. Pada tahun 2022, penjualan kendaraan listrik meningkat sebesar 82% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pada 2023, tingkat penetrasi kendaraan listrik di pasar Tiongkok mencapai 22%, lebih tinggi dari Amerika Serikat yang berada di angka 15%, tidak termasuk kendaraan listrik hibrida konvensional (HEV).

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat signifikan di Tiongkok. Menurut data EV Volumes, registrasi PHEV di negara tersebut meningkat sebesar 79,8% secara tahunan, sementara pertumbuhan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) hanya sekitar 20%. Kendati demikian, dalam kategori BEV saja, konsumen Tiongkok tetap menjadi pembeli utama, menyumbang setengah dari semua kendaraan listrik murni yang terjual di dunia.

Baca Juga : 10 Keluarga Terkaya di Dunia: Sumber Kekayaan dan Warisan Bisnis Mereka

Inovasi dan Teknologi Terbaru

Keunggulan BYD bukan hanya terletak pada volume produksi, tetapi juga pada kemampuan inovatifnya. Perusahaan ini baru-baru ini memperkenalkan teknologi pengisian daya ultra-cepat yang diklaim mampu menambah jarak tempuh 250 mil hanya dalam waktu lima menit. Inovasi ini melampaui kemampuan Tesla Supercharger yang memerlukan waktu 15 menit untuk menambah jarak tempuh sekitar 200 mil.

Pada Februari 2025, BYD juga meluncurkan sistem bantuan pengemudi canggih yang menyaingi teknologi Full Self-Driving milik Tesla. Sistem ini diberikan secara gratis untuk banyak model kendaraan, yang semakin memperkuat posisi BYD sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi kendaraan listrik.

Baca Juga : Setelah 7 Tahun Absen, Arab Saudi Kembali Menguasai Daftar Miliarder Versi Forbes 2025

Ekspansi Internasional dan Tantangan Global

Walaupun dominasi domestik BYD sangat kuat, ekspansi ke pasar internasional menjadi fokus perusahaan dalam beberapa tahun ke depan. Wakil Presiden Eksekutif BYD, Stella Li, menyatakan bahwa perusahaan menargetkan peningkatan pengiriman internasional menjadi lebih dari 800.000 kendaraan pada 2025. Ini merupakan hampir dua kali lipat dari jumlah ekspor tahun sebelumnya.

Namun, ekspansi ke luar negeri bukan tanpa hambatan. Kendaraan penumpang BYD belum tersedia di pasar Amerika Serikat karena dikenakan tarif sebesar 100% untuk kendaraan listrik asal Tiongkok. Selain itu, di berbagai negara, BYD menghadapi tantangan dalam hal pengenalan merek, hambatan regulasi, dan perlindungan pasar domestik.

Meski demikian, BYD telah mulai membangun kehadiran fisiknya di Eropa melalui pembangunan dua pabrik di Hungaria dan Turki. Perusahaan juga tengah menjajaki pendirian pabrik ketiga guna memperkuat pasokannya di pasar Eropa dan sekitarnya. Sementara itu, Tesla mengalami penurunan penjualan di Eropa hingga 40% pada Februari 2025 dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Persaingan di Pasar Domestik dan Global

Di pasar domestik Tiongkok, persaingan antara BYD dan Tesla semakin tajam. Dalam dua bulan pertama tahun 2025, BYD mencatat kenaikan penjualan sebesar 25%, mencapai pangsa pasar sebesar 27%. Di sisi lain, Tesla mengalami penurunan penjualan sebesar 14% dan hanya menguasai 4% pangsa pasar, menempati peringkat keenam di antara produsen mobil penumpang.

Selain kompetisi antara BYD dan Tesla, pasar kendaraan listrik Tiongkok juga menunjukkan gejala konsolidasi. Dua raksasa otomotif Tiongkok, Dongfeng Motor dan Changan Automobile, dilaporkan sedang dalam tahap pembicaraan untuk melakukan merger. Jika terwujud, merger ini akan menciptakan produsen mobil terbesar di Tiongkok dan kelima terbesar di dunia. Analis dari Counterpoint Research menyebut bahwa konsolidasi ini diperlukan untuk meningkatkan efisiensi aset negara karena pasar otomotif Tiongkok dianggap terlalu padat dan penuh dengan merek yang tidak kompetitif.

Dominasi Rantai Pasok Baterai

Keunggulan Tiongkok dalam industri kendaraan listrik juga sangat dipengaruhi oleh dominasi negara ini dalam rantai pasok baterai. Tiongkok menguasai sekitar 66% dari kapasitas produksi baterai lithium-ion global, yang menjadi komponen utama dalam kendaraan listrik modern. Hal ini membuat Tiongkok tidak hanya kuat di sisi permintaan dan produksi kendaraan, tetapi juga di seluruh rantai pasok industri.

Kesimpulan

Keberhasilan Tiongkok dalam mendominasi pasar kendaraan listrik global bukanlah hasil kebetulan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, investasi besar dalam infrastruktur dan teknologi, serta kapasitas produksi yang sangat besar, Tiongkok telah menjelma menjadi pusat kekuatan baru dalam transisi energi global.

Baca Juga : Cara Mudah Temukan SPKLU Terdekat dan Biaya Isi Daya Listrik di Indonesia!

BYD sebagai pemimpin industri kendaraan listrik Tiongkok telah membuktikan kemampuannya, tidak hanya dalam volume produksi, tetapi juga dalam inovasi dan penetrasi pasar. Dengan momentum yang kuat dan strategi ekspansi yang agresif, BYD diperkirakan akan terus mendominasi pasar dalam beberapa tahun ke depan.

Meskipun tantangan tetap ada, baik dari sisi persaingan internasional maupun hambatan perdagangan, perkembangan industri kendaraan listrik Tiongkok memberikan gambaran jelas bahwa masa depan otomotif global kini sangat dipengaruhi oleh keputusan dan strategi yang diambil di Beijing dan Shenzhen. Dunia otomotif telah berubah, dan semua mata kini tertuju ke Tiongkok sebagai pusat revolusi kendaraan masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *