BeritaFinance

Setelah 7 Tahun Absen, Arab Saudi Kembali Menguasai Daftar Miliarder Versi Forbes 2025

2
×

Setelah 7 Tahun Absen, Arab Saudi Kembali Menguasai Daftar Miliarder Versi Forbes 2025

Share this article

bergasmedia – Setelah vakum selama tujuh tahun dari daftar miliarder global versi Forbes, Arab Saudi akhirnya kembali menunjukkan taringnya di panggung kekayaan dunia. Tahun 2025 menjadi momentum kebangkitan para taipan Saudi, dengan 15 miliarder berhasil masuk dalam daftar elit dunia. Ini menjadikan Arab Saudi sebagai negara Arab dengan jumlah miliarder terbanyak.

Kembalinya Saudi dalam daftar Forbes tidak lepas dari lonjakan tajam aktivitas IPO (Initial Public Offering) di Bursa Efek Saudi (Tadawul) pascapandemi Covid-19. Pasar modal Saudi mengalami pertumbuhan luar biasa selama dua tahun terakhir, didorong oleh reformasi ekonomi dalam kerangka Saudi Vision 2030, yang mendorong privatisasi dan pembukaan kepemilikan saham kepada publik.

Dari 15 miliarder Saudi yang tercatat, 14 di antaranya merupakan pendatang baru, sebagian besar meraih status miliarder melalui kepemilikan saham besar di perusahaan-perusahaan yang baru saja melantai di bursa.

Namun, satu nama lama tetap mendominasi dan mempertegas supremasi kekayaan di Timur Tengah.

Pangeran Alwaleed bin Talal Al Saud – Tetap Jadi Raja dalam Dunia Investasi Arab

Kekayaan Bersih: $16,5 miliar (sekitar Rp264 triliun)
Peringkat Dunia: #128
Negara: Arab Saudi
Usia: 70 tahun
Sektor: Investasi global dan keuangan

Pangeran Alwaleed bin Talal Al Saud kembali dinobatkan sebagai miliarder Arab terkaya di dunia sekaligus orang terkaya di Arab Saudi. Meski telah lama eksis di dunia investasi global, kekuatan dan daya tahannya semakin terbukti dalam era pascapandemi.

Melalui Kingdom Holding Company (KHC), Alwaleed telah memelopori berbagai investasi lintas sektor sejak 1980. Portofolio KHC mencakup:

  • Keuangan global: Saham Citigroup yang dibeli saat krisis, kini jadi aset berharga
  • Teknologi: Investasi awal di Apple, Twitter, dan Snap Inc.
  • Properti dan perhotelan: Kepemilikan strategis di Four Seasons, Fairmont, Mövenpick
  • Media dan hiburan: Saham di Time Warner dan jaringan TV global lainnya

Strategi Alwaleed tidak sekadar menaruh dana, melainkan memilih momen masuk yang tepat dan bertahan lama. Gaya investasinya sering disamakan dengan Warren Buffett, namun dengan karakteristik yang lebih agresif dan lintas budaya.

Meski sempat mengalami tantangan politik pada 2017 akibat penahanan sementara dalam kampanye antikorupsi, ia bangkit dengan kekuatan penuh dan kembali menjadi pilar utama kekayaan kerajaan bisnis Saudi.

Dr. Sulaiman Al Habib – Dokter yang Menjadi Konglomerat Kesehatan

Kekayaan Bersih: $10,9 miliar (sekitar Rp174,4 triliun)
Peringkat Dunia: #227
Negara: Arab Saudi
Usia: 73 tahun
Sektor: Layanan kesehatan swasta

Dr. Sulaiman Al Habib adalah simbol bagaimana sektor non-migas di Arab Saudi bisa mencetak miliarder dalam skala global. Melalui Dr. Sulaiman Al Habib Medical Group (HMG), ia telah membangun kerajaan layanan kesehatan terbesar di Timur Tengah.

Didirikan tahun 1995, HMG kini mengoperasikan lebih dari 22 fasilitas medis di Arab Saudi, UEA, dan Bahrain. Dengan kapasitas 1.900+ tempat tidur dan jutaan pasien per tahun, HMG telah menjadi acuan utama dalam layanan kesehatan modern di kawasan.

Keberhasilan finansial Dr. Habib meledak setelah IPO HMG di Tadawul pada Maret 2020, yang menggalang dana sekitar $700 juta. Saham HMG terus naik, menjadikan valuasi perusahaan lebih dari $15 miliar dan meningkatkan kekayaan pribadi pendirinya secara signifikan.

Keunggulan HMG terletak pada:

  • Adopsi teknologi digital: telemedisin, cloud-based diagnostics, AI untuk deteksi penyakit
  • Kualitas SDM: kerja sama dengan kampus-kampus dunia seperti King’s College dan Imperial College
  • Strategi ekspansi vertikal: mulai dari rumah sakit, laboratorium, farmasi hingga layanan penunjang digital

Arab Saudi Dominasi Dunia Arab dalam Jumlah dan Skala Kekayaan

Kebangkitan miliarder Saudi bukan hanya soal jumlah individu, tetapi juga skala kekayaan. Dari total 15 miliarder Arab Saudi, total kekayaan yang tercatat mencapai $55,8 miliar (sekitar Rp892,8 triliun). Ini menempatkan Arab Saudi sebagai pemimpin regional dalam akumulasi kekayaan pribadi, di atas Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir:

  • UEA: 5 miliarder dengan total kekayaan $24,3 miliar (Rp388,8 triliun)
  • Mesir: 5 miliarder dengan total kekayaan $20,6 miliar (Rp329,6 triliun)

Faktor utama yang memicu lonjakan kekayaan ini adalah:

  1. Kebijakan IPO progresif di Tadawul
  2. Privatisasi BUMN dan deregulasi pasar
  3. Pertumbuhan sektor non-migas seperti kesehatan, teknologi, dan finansial

Penutup: Momentum Baru Kekayaan Arab

Tahun 2025 menjadi saksi penting perubahan lanskap kekayaan di Timur Tengah. Jika sebelumnya kekayaan di dunia Arab didominasi oleh warisan dan industri migas, kini semakin banyak miliarder lahir dari sektor modern yang berbasis inovasi dan kapitalisasi pasar.

Pangeran Alwaleed bin Talal dan Dr. Sulaiman Al Habib menjadi simbol transisi ini: satu menavigasi pasar global dengan strategi investasi jangka panjang, satu lagi membangun imperium bisnis berbasis layanan dan kebutuhan publik yang terus meningkat.

Dengan pasar keuangan Saudi yang terus tumbuh dan antusiasme IPO yang tinggi, Arab Saudi kemungkinan besar akan terus menjadi pusat kelahiran miliarder baru dalam tahun-tahun mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *